Lewat pernyataan Senin kemarin, Menteri Kesehatan Singapura dan Biro Lingkungan Nasional, 15 kasus tambahan dikonfirmasi terkait virus yang beredar melalui nyamuk tersebut. Dua orang terinfeksi dikabarkan sudah menjalani masa pemulihan, terang mereka.
Seperti dikutip dari laman Wall Street Journal, Rabu (31/8), identifikasi kasus baru ada di wilayah Ajunied dan Sims Drive di selatan pulau, di mana sebelumnya 41 kasus serupa ditemukan. Kebanyakan dari mereka yang terjangkit adalah buruh konstruksi asing.
Senin kemarin Menkes Singapura juga telah melengkapi informasi dari tes kesehatan yang dilakukan terhadap para pekerja yang sebelumnya mengeluh demam dan menderita ruam pada kulit. "Petugas kami juga memeriksa pekerja yang tinggal di asrama-asrama di lokasi pantauan kami".
Menkes Singapura menekankan pentingnya pemeriksaan kembali kepada mereka yang sebelumnya mengeluh demam. Penyebaran virus ini lewat nyamuk Aedes Aegypti sudah diperingatkan sebelumnya, mengingat tingginya kasus demam berdarah di Singapura tahun ini mencapai 30 ribu kasus.